Lima anak perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual di Mamuju, Sulawesi Barat mendapat kunjungan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga.
Dia mendorong pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan psikologis dan memastikan pendidikan bagi korban kekerasan seksual di daerah tersebut.
“Anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual memerlukan perhatian dan dukungan psikologis yang intensif untuk membantu mereka memulihkan diri dari trauma mendalam yang mereka alami,” kata dia, dalam keterangannya dikutip Kamis (10/10/2024).
- Pemulihan psikologis harus menjadi prioritas utama
Bintang menjelaskan, dampak dari kekerasan ini tidak hanya mempengaruhi fisik, tetapi juga psikologis dan emosional dalam jangka panjang. Dengan begitu, pendampingan psikologis bukan hanya sekadar upaya pemulihan, tetapi harus menjadi prioritas utama.
“Ini penting agar anak-anak tersebut dapat kembali menjalani kehidupan dengan baik, tumbuh dengan rasa aman, dan melanjutkan masa depan mereka tanpa dibayangi trauma yang berkepanjangan,” kata dia.
- Hak atas pendidikan para korban
Dia juga menekankan pendidikan bagi korban agar tidak terputus akibat peristiwa yang dialami. Bintang menegaskan, hak atas pendidikan para korban harus tetap dijamin.
“Pendidikan adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap anak, tanpa terkecuali, termasuk bagi mereka yang telah mengalami kekerasan. Setiap anak berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak, yang akan membantu mereka berkembang dan mencapai potensi penuh mereka. Kita harus memastikan mereka dapat melanjutkan sekolah tanpa hambatan apa pun,” kata dia.
- Apresiasi keberanian korban
Bintang pun mengapresiasi upaya pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam menangani kasus kekerasan ini.
Dia berharap dukungan kepada para korban dapat terus ditingkatkan, termasuk dalam hal pendampingan hukum dan sosial. Dia juga memberikan apresiasi kepada korban yang sudah memberanikan diri melapor ke pihak berwajib agar pelaku ditangkap.
“Kami salut terhadap keberanian korban yang tidak menunggu lama, segera melaporkan ke pihak berwajib. Keberanian korban ini perlu dicontoh oleh masyarakat luas. Kami mengajak masyarakat yang mengalami, mendengar, melihat, atau mengetahui kasus kekerasan untuk berani melapor melalui hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 atau Whatsapp 08111-129-129,” kata dia.